Jumat, 20 Januari 2012


Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Develompent Goals  (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York  pada bulan September 2000 tersebut.
Pemerintah Indonesia turut menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York tersebut dan menandatangani Deklarasi Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
MDGs memang tidak secara langsung menyinggung tentang kesehatan gigi. Namun sebagai tenaga kesehatan, kita seharusnya mampu melihat secara profesional tentang tiap-tiap sasaran yang hendak dicapai dalam MDGs tersebut.

Sebagai contoh, sasaran MDGs dalam menurunkan angka kematian anak di bawah 5 tahun. Kita ketahui bahwa seorang anak akan mendapatkan gigi pertamanya ketika dia berusia 6 bulan, dan akan mendapatkan gigi susu yang lengkap setelah dia berusia antara 2 sampai 2,5 tahun. Sementara gigi tetapnya akan tumbuh sekitar umur 6 tahun (di atas 5 tahun).
Ketika seorang anak mulai mendapatkan giginya, hendaknya mulai dilakukan perawatan terhadap kesehatan giginya, karena apabila gigi tersebut sudah mulai rusak atau terkena karies gigi, maka baik langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kesehatannya. Ketika gigi sakit, anak akan rewel, tidak mau makan, sehingga asupan gizi akan menurun. Akibat asupan gizi yang kurang baik, maka daya tahan tubuh anak akan menurun juga. Dan akibat dari daya tahan tubuh yang menurun, akan membuat anak lebih mudah terserang suatu penyakit. Ketika gigi yang rusak sudah besar atau melebar, maka biasanya akan terjadi suatu pembengkakan disekitar gigi tersebut, bahkan mungkin akan terjadi suatu keadaan yang disebut asymetry wajah (pembengkakan pada pipi sehingga wajah kelihatan besar sebelah). Gigi dengan karies yang besar dan gangraen (mati), akan menjadi fokal infeksi, dimana infeksi tersebut akan menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lain.
Contoh sasaran MDGs yang lain yaitu memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya. Sudah menjadi suatu “habit” bagi tenaga kesehatan untuk dapat menerapkan SOP  (Standar Operasional Prosedur) pada setiap jenis pelayanan kesehatan yaitu dengan  melakukan sterilisasi dan desinfeksi. Hal ini merupakan suatu langkah pencegahan terhadap terhadap penularan penyakit.
Peralatan yang berhubungan langsung dengan pasien, diwajibkan untuk didesinfeksi atau disterilisasi. Sebagai contoh dalam pelayanan kesehatan gigi adalah alat diagnostik, alat penambalan, alat pencabutan, gelas kumur, dan lain-lain. Termasuk higiene diri sendiri  baik ketika bertindak sebagai operator ataupun asisten operator. Menggunakan masker dan sarung tangan adalah hal yang perlu diperhatikan. Mencuci tangan dengan sabun setiap selesai memeriksa pasien seharusnya merupakan hal yang wajib dilakukan. Selain sebagai perlindungan diri, juga sebagai pencegahan penularan terhadap pasien selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar